Unit 1 Bahasa Indonesia kelasa VIII



UNIT  I
KEPARIWISATAAN

PERTEMUAN  1
A.       Standar Kompetensi
1.       Memahami wacana lisan berbentuk laporan
B.        Kompetensi dasar
1.1              Menganalisis Laporan
C.       Materi Pembelajaran
Kalian pasti pernah mendengarkan seseorang menceritakan pengalamannya ketika berkunjung ke suatu tempat terpencil, ke tempat terjadinya bencana alam, atau ke tempat wisata menakjubkan di dunia bukan? Pengalaman yang diceritakan menginformasikan kejadian penting yang dialami, hambatan yang ditemui, hal-hal menakjubkan atau mengerikan, serta tampat dan waktu kejadian. Dengan demikian, laporan perjalanan adalah kegiatan melaporkan secara deskripsi ketika melakukan  perjalanan yang dialami seseorang. Nah, sekarang kita  dengarkan laporan perjalanan berikut yang dibacakan temanmu!


Menyesap Teh Dewata di Gunung Tilu
Menjelang subuh kami memasuki Ciwidey, kawasan yang terletak 27 kilometer dari arah Selatan Bandung, Jawa Barat, tampak hamparan sawah, kebun stroberi, dan teh memenuhi perbukitan, dipagari pinus dan cemara. Dengan jip gardan ganda dari Republik  Jip, kami siap bertualang melaju sejauh 40 kilometer lagi ke Perkebunan Teh Dewata di kawasan Cagar Alam Gunung Tilu.
Sepanjang 10 kilometer  pertama  jalan yang kami lalui masih beraspal kemudian   berganti  jalan yang berpasir dan berbatu. Kami akhirnya melewati Kampung Gambung, Desa Mekarsari dan kebun teh  milik PT Perkebunan VIII yang terletak di belakang Kawah Putih, Gunung Patuha. Ketinggian Gunung Patuha sekitar 2.434 meter. Dari perkampungan terakhir yang kami lewati, 30 kilometer kemudian kami menjumpai hutan hujan dataran tinggi. Sebelum memasuki hutan kami beristirahat untuk makan siang. Hutan ini didominasi tanaman saniten, rasamala, puspa, kondang, dan pasang yang menyambut kedatangan kami saat memasuki kawasan cagar alam.
Menjelang sore kami akhirnya memasuki kebun teh yang memperlihatkan sisa longsor akibat rembetan gempa bumi di Garut tahun 2009. Bencana longsor di perkebunan teh Gunung Tilu menewaskan puluhan pemetik teh yang saat  itu sedang bekerja. Perkebunan teh Gunung Tilu setiap tahunnya  memasok lebih dari 50% kebutuhan teh hijau sedunia. Lipton, perusahaan teh Inggris menggunakan bahan baku tehnya dari perkebunan teh Gunung Tilu.
Saat kami melewati perkebunan teh, pemetik teh melambai tangan pada kami. Tampak enam pekerja pria berkutat dengan tudung biru memetik pucuk daun  teh. Mereka memetik  pucuk daun teh yang harganya mencapai satu juta rupiah per  kilogram. Teh istimewa tersebut bernama white tea. Kami meninggalkan perkebunan the ketika sore telah menjelang.
(National Geographic, Traveler, “Menyesap Teh Dewata di Gunung Tilu”. vol., No.1. 2011)

Komentar

Postingan Populer